RSS

MIMPI : bijaksanalah


Suatu ketika saat kita terbangun di suatu pagi, ada yang tertinggal dalam tidur kita, ya itu adalah mimpi. Mimpi yang membuai kita dalam tidur yang terkadang malah menginspirasi kehidupan kita. Itulah pengaruh mimpi yang begitu kuat bagi diri kita. Dengan adanya mimpi maka kegiatan tidur kita pun terasa seperti hanya sekejap saja. Dengan adanya mimpi, otak kita tidak ikut tertidur dan terus mengasah agar nanti ketika kita terbangun maka sudah siap untuk digunakan.

Mimpi juga mengilhami tiap orang untuk berbuat kebodohan, melakukan sebuah manuver hebat dalam hidupnya atau malah melakukan lompatan indah dalam hidupnya. Mimpi sebagai cita-cita, rasanya sudah jarang kita mendengar pertanyaan “apa cita-citamu?” di usia yang menginjak dewasa ini. Karena bukan orang lain yang menanyakan itu melainkan kita sendiri. Kita meraba-raba apa yang seharusnya dilakukan di masa depan, kita menyatukan berbagai potongan puzzle yang kita buat sendiri. Ada tanggung jawab yang lebih besar, ada keinginan tak terucap yang terkadang membebani pikiran kita. Oleh karena itu kita menetapkan tujuan, kita bermimpi setinggi langit dan kita membuat tangga untuk mencapai langit itu, entah seberapa tinggi langit masih ada yang diusahakan.

Salahkah bila kita menjadi seorang pemimpi? Tentu saja salah, apabila kita terus menjadi pemimpi maka kita tidak segera bangun, kita tetap tertidur dan menyaksikan mimpi itu. Maka bangunah dan wujudkan mimpi itu. Wujudkan sesuai dengan kemampuanmu, tetaplah bersyukur agar kepalamu tidak terus mendongak ke atas. Bangunlah wahai pemimpi! Jika kamu ingin menjadi guru maka asahlah kemampuanmu dalam berkomunikasi, jika kamu ingin menjadi dokter maka belajarlah dengan giat untuk diterima di fakultas kedokteran. Jika kamu ingin menjadi tentara maka berlatihlah agar kamu memiliki otak dan fisik yang sesuai. Mimpi itu begitu indah sehingga terkadang kita terbuai dengannya dan lupa untuk bangun.

Suatu waktu tentu kita pasti menemukan batu sandungan, jalan yang bercabang atau jalan buntu ketika kamu berusaha mewujudkan mimpi itu. Semua hal itu biasa ada, dan bukan sebagai penghalang melainkan sebagai pemacu larimu, suplemen vitamin bagi usahamu agar kamu berpikir ulang, agar kamu lebih giat, agar kamu lebih berusaha, agar kamu menoleh ke belakang, agar kamu mengingat, agar kamu bersyukur. Itulah yang sesuai untukmu, jangan biarkan mimpi menjadikanmu orang egois yang hanya mengenal dirimu dan mimpimu. Jangan sampai kesibukanmu itu melupakan orang-orang disekitarmu. Apa kamu bahagia? Apa orang di sekitarmu bahagia? Apa orang merasakan manfaatnya? Atau malah ketika kamu meraih mimpi itu, yang kamu peroleh hanya kebanggaan dan kepuasan? Lalu untuk apa kamu memperoleh mimpi itu, tidak ada gunanya. Karena kamu telah menjadi egois. Hanya kebanggaan dan kesenangan untuk dirimu sendiri atau untuk keluargamu saja yang kamu inginkan. Percuma, itu hanya percuma. Mana sumbangasih untuk negaramu, tanah airmu, orang-orang di sekitarmu dan untuk agamamu juga kaummu. Pikirkan kembali apa yang sebenarnya tujuan dan mimpimu itu. Egoiskah? Atau memang sepatutnya mimpi itu ada untuk perubahan. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment