“hallo hujan”
“bagaimana kabarmu?”
“ini aku perempuan yang menunggumu lama”
“aku ingin bercerita banyak, sebanyak butiran-butiran air
yang membasahi kaca jendela kamarku”
“ingatkah engkau dengan lelaki yang dulu sering datang
menemuiku? Yang bahkan menantang basah saat kau turun hanya untuk bertemu
denganku?”
“bisakah kau tunjukkan dimana Ia sekarang? Apa ia tetap
menungguku di depan pintu seperti dulu? Atau aku pergi dengan sia-sia?”
“hujan, pintuku bukan lagi pintu yang sama seperti dulu, aku
sudah berpindah. Bukan karena kau terus menyapaku tetapi aku ingin menghindari
lelaki di balik pintu itu, meskipun sebenarnya sudah tidak ada dia lagi di
balik pintu”
“hai hujan, apakah kau melihat tangis di mataku atau kau
melihat senyum di bibirku? Aku bukan seperti itu. Apa kau bisa melihat aku yang
sebenarnya hai hujan?”
“biarkan hujan menghapus kenangan”
3 comments:
duduk menanti hujan.. membawa aroma dan senyuman.. :)
hai a.i.r benar. hujan tidak kunjung turun nih
lelaki yang belum dewasa.. :')
izin simpan + print...
Post a Comment